Sabtu, 06 November 2010

Steven Coconut Treez - Semua sama

Untuk apa pandangku curiga
Hanya karena tampak luarku berbeda
Native friend-lah, inilah aku adanya
Jadi untuk apa kau besar kepala
Dan merasa dirimu paling sempurna
Sehingga kau pandangku seb’lah mata

Jalan kita berbeda
Bukan jadi suatu alasan
Tuk saling berseberangan nonono no no
Native friend-lah, yang ku punya
Kalau yang kau tawarkan
Biarkan saja

Dan yang penting bukankah
Kita semua sama
Tiada yang berbeda
Semuanya punya rasa cinta
Dan yang penting bukankah
Kita semua sama
Walau tempat berbeda
Semuanya (semuanya) saling bersaudara

Bukankah kita semua sama
Tiada yang berbeda
Semuanya punya rasa cinta
Dan yang penting bukankah
Kita semua sama
Walau tempat berbeda
Semuanya (semuanya) saling bersaudara
Dan yang penting bukankah
Kita semua sama
Tiada yang berbeda
Semuanya punya rasa cinta
Dan yang penting bukankah
Kita semua sama
Walau tempat berbeda
Semuanya (semuanya) saling bersaudara

Pendapat/Komentar :
Arti dalam lagu ini menurut saya yaitu bahwa, kita sebagai manusia yang sama-sama di ciptakan oleh yang maha kuasa tidak boleh sombong  atau merasa dirinya paling hebat, sebenernya kita itu semuanya sama, sama-sama  manusia dan semua manusia bersaudara.

Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

“Bahasa yang digunakan seseorang mencerminkan pribadinya”

Gaul, dong! Pede aja lagi! Kasihan deh, lo! Nyantai aja, Coy! Begitulah antara lain “bahasa gaul” yang seringkali kita dengar di kalangan remaja kini. ‘Bahasa gaul” itu seakan telah menjadi bahasa resmi mereka. Bahkan bila dalatn pergaulan mereka ada diantaranya yang menggunakan bahasa Indonesia – katakanlah – yang baku, penggunaan bahasa tersebut seolah terdengar aneh dan dianggap norak dalam komunitasnya. Nggak salah, sih, apabila para remaja menggunakan “bahasa gaul”. Sedangkan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tentu Pusat Pembinaan Bahasa yang lebih berkompeten mengurusnya, Yang jelas-jelas salah adalah, jika “bahasa gaul” yang digunakan bersinggungan dengan nilai-nilai moral dan agama. Namun nyatannya, disadari atau tidak, justru hal itu yang sering terjadi. Dengan kata lain, banyak penggunaan “bahasa gaul” yang makna aplikatifnya cenderung tidak dibatasi oleh nilai-nilai atau norma-norma tadi (norm/essness).
Gaul, dong!
Dalam konteks sosial pergaulan remaja, “gaul” bukanlah sekedar kata.. Melainkan sudah menjadi semacam istilah atau ungkapan yang ruang lingkupnya menyentuh berbagai perilaku atau gaya hidup remaja. Sayangnya, istilah atau.ungkapan itu cenderung bertentangan dengan nilai atau norma-norma yang ada. Contohnya, berpacaran dengan ngeseks-nya, minum minuman keras (ngedrink), menggunakan obat terlarang (ngedrugs), berjudi (ngegambling) atau yang lainnya dianggap “gaul”. Begitu pula dengan kebiasaan nongkrong, ngeceng, atau yang jainnya. Lebih tegasnya, makna “gaul” lebih berkonotasi negatif.  Kata “gaul” yang sudah menggejala bahkan membudaya itu, disadari atau tidaK memiliki makna psikologis yang relatif cukup kuat pengaruhnya dalam komunitas pergaulan remaja. Akibatnya karena ingin disebut “gaul”, tidak sedikit diantara remaja yang ikut-ikutan untuk segera memiliki pacar, ngedrink; nyimenk, ngedrugs, atau yang lainnya termasuk nongkrong atau ngecengnya. Entah di pinggiran jaian, di mal-mal, di tempat-tempat hiburan, dan lain sebagainya. Istilah mereka : “Gaul dooong…”
Pede aja, lagi!
“Pede” (PD) adalah “bahasa gaul” yang mengungkapkan perlunya seseorang u.ntuk “percaya diri”, Namun ironisnya, himbauan, saran, atau perlunya seorang untuk bersikap “percaya diri1 ini juga cenderung tidak dibatasi oleh norma-norma tadi, Misalnya seorang gadis berok mini dan berbaju you can see disarankan untuk “pede” (baca : percaya diri) dengan pakaiannya itu. Bahkan bisa jadi si gadis memang merasa lebih “pede” dengan model pakaian demikian. “Pede aja lagi !” Begitulah bahasa mereka. Masih banyak contoh lain yang menunjukkan perlunya seseorang untuk bersikap “pede” namun tetap normlessness seperti tadi. Sebab ukuran “pede” yang seharusnya berlandaskan pada keluhuran nilai-nilai moral dan agama, terkikis oleh hal-hal yang bersifat fisik dan kebendaan. Contoh lainnya, seseorang merasa “pede” hanya lantaran kecantikan atau ketampanan wajahnya semata, “pede” hanya jika ke sekolah atau ke kampus membawa motor atau mobil, “pede” cuma karena mengandalkan status sosial keluarga, dan masih banyak kasus yang lain, Sedangkan merasa “pede” setelah memakal deodoran di ketiak, itu sih, tidak menjadi masalah. Daripada bauket dan mengganggu orang lain ? Ukuran “pede” seperti itu, jelas nggak bermutu, selain juga keliru. Pasalnya, pemahaman “pede” harus lebih ditempatkan dalam ukuran atau standarisasi nilai-nilai ahlak. Bukan karena landasan fisik dan kebendaan semata.
Kasihan deh, Lo!
Ungkapan ini juga termasuk bahasa gaul yang masih cenderung normless. Sebab ungkapan tersebut seringkali terlontar pada konteks yang tidak tepat. Sebagai contoh, seorang remaja yang tidak mau mengikuti tren tertentu dianggap : “Kasihan deh, Lo!”. Begitu pula dengan remaja yang membatasi diri dari perilaku lainnya yang sesungguhnya memang perlu/harus dihindari karena tidak sesuai dengan nilai atau norma-norma agama (Islam). Misalnya karena.tidak pernah “turun” ke diskotek lengkap dengan ngedrink atau ngec/njgsnya, ataupun perilaku negatif lain yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja. Bisa juga ungkapan “Kasihan deh, Lu” ini tertuju pada remaja yang sama sekali tidak mengetahui berbagai informasi yang memang sesungguhnya juga tidak perlu untuk diketahui. Seperti tidak mengetahui siapa sajakah personil bintang “Meteor Garden” yang tergabung dalam “f4″ itu ? Siapa pula “Delon” itu? Atau yang lainnya
Nyantai aja, Coy!
Kekeliruan lain yang juga menggejala dalam “bahasa gaul” remaja adalah ungkapan : “Nyantai aja, Coy!” Tentu tidak masalah dalam kondisi tertentu kita “nyantai”, lebih tepatnya adalah “bersantai” atau istirahat untuk menghilangkan kepenatan. Namun yang menjadi masalah apabila “Nyantai aja, Coy” disini konteksnya mirip dengan lagu iklan Silver Queen : “‘…mumpung kiitaa masih muda, santai saja…” Ingat kan ? “Nyantai aja, Coy!” yang dilontarkan sebagian remaja seringkali bermakna ketidakpedulian terhadap kemajuan atau prestasi diri. Sebagai contoh, seorang remaja mengatakan, “Nyantai aja, Coy!” kepada temannya, karena temannya itu terlihat gelisah lantaran belum belajar untuk persiapan ujian besok pagi, “Nyantai aja, Coy!” terkadang bisa pula menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial atau orang lain. Misalnya, seorang remaja putri sedang asyik ngobrol di telepon umum sementara banyak orang antri menunggu giliran. Ketika salah seorang yang antri menegurnya, ia malah menjawab “Nyantai aja, Coy!” Jika mau dicermati tentu masih banyak ungkapan : “Nyantai aja, Coy!” yang sering dilontarkan para remaja namun tidak sesuai dengan konteksnya bahkan menafikan keluhuran nilai-nilai akhlak, Repotnya, apabila mereka dinasihati untuk men}auhi berbagai perilaku yang tidak baik, termasuk dalam menggunakan ungkapan yang tidak tepat (karena tidak sesuai dengan konteksnya), maka dengan mudahnya mereka malah berbalik mengatakan, “Nyantai aja, Coy!”
Membudayakan bahasa gaul yang positif
Berbagai ungkapan seperti: “Gaul, dong!”, “Pede aja lagi!”, “Kasihan deh, Lo!”, “Nyantai aja, Coy!” atau mungkin berbagai ungkapan lain, dalam konteksnya sekali lagi seringkali tidak tepat atau tidak dibatasi oleh nilai-nilai : baik atau buruk. Karena ungkapan-ungkapan “bahasa gaul” itu mempunyai pengaruh psikologis yang relatif cukup kuat dalam mempengaruhi seorang remaja dalam komunitas pergaulannya, maka perlu adanya semacam upaya membudayakan “bahasa gaul” yang “positif” di kalangan mereka.
Contoh yang benar menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut disesuaikan dengan konteksnya atau sejalan dengan nilai-nilai moral adalah sebagai berikut :
Ungkapan Gaul dong!.
“Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, gaul dong dengan buku!”
“Masak pelajar atau mahasiswa gaulnya dengan ngedrugs, nongkrong, ngeceng, lagi”.
“Masak remaja muslim gaulnya seperti itu. Gaul dong dengan remaja masjid”.
Ungkapan Pede aja, lagi!
“Kalau sudah belajar, pede aja lagi!”
“Kalau kita berada dalam kebenaran, pede aja lagi!”
“Kalau sudah berpakaian sopan, kenapa mesti tidak pede!”
Ungkapan Kasihan deh, Lo!
“Kasihan deh Lo! Masak ngaku pelajar atau mahasiswa tapi berurusan dengan polisi (karena terlibat narkoba misalnya).”
“Masak seorang muslim tidak bisa baca Al Quran. Kasihan deh, Lo! “
Ungkapan Nyantai aja, Coy!
“Kalau kita sudah belajar dengan maksimal, nyantai aja menghadapi ujian.”
Sebagai remaja yang memiliki kemampuan berpikir, tentu kita tidak mau dong termasuk orang yang “asbun” alias “asal bunyi” dalam bicara. Nah karena itu, sebaiknya kita meninjau kembali apakah “bahasa gaul” yang setiap hah kita gunakan itu sudah sesuai tidak konteksnya dengan nilai-nilai kesopanan dan moral. Biar nggak asal bunyi. Bahasa yang digunakan seseorang mencerminkan pribadinya. Silakan saja menggunakan “bahasa gaul” sebagai cerminan bahwa kita memang remaja yang senang bergaul. Namun hati-hati, jangan karena kita merasa bangga jadi “anak gaul” tetapi “bahasa gaul” yang kita gunakan tidak tepat konteksnya atau bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dan moral. Sebab jika demikian bisa-bisa kita justru disebut “anak yang salah gaul”. Ya nggak?!

*Penulis adalah penulis buku dan pemerhati masalah sosial remaja, tinggal di Bogor

Kamis, 04 November 2010

Membuat Facebook

Zaman sekarang banyak sekali sarana unuk chattingan seperti Yahoo Messenger,Friendster, Facebook, dll. Tapi menurut saya media chatting sekarang ini yang paling banyak di gunakan adalah  Facebook. Dan disini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat facebook. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut : 
  • Pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus mempunyai email terlebih dahulu, di blog ini saya sudah posting cara membuat email ko, jadi jangan khawatir ..hehehe
  • Nah setelah kita sudah mempunyai email langsung aja kita masuk ke situs facebook . ne alamatnya (http://www.facebook.com)
  • Kemudian isi data untuk mendaftar facebook dan masukkan email yang sudah anda buat, jika data sudah terpenuhi atau sudah terisi dengan lengkap, klik mendaftar.
  • Dan ikuti tinggal langkah-langkah yang di berikan oleh facebook.
  • Setelah itu kita di suruh untuk mengisi data diri kita lagi, seperti minat, tempat lahir,dll. Menurut saya  lewati saja yang penting facebook kita sudah jadi terlebih dahulu. karena facebook yang tadi kita buat belum sempurna dan masih ada tahap selanjutnya agar facebook kita sempurna.
  • Kemudian yang harus kita lakukan adalah buka tab baru atau web browser baru, lalu masuk ke email kita dan pada inbox terdapat email konfirmasi dari facebook, pilih konfirmasi tersebut, dan facebook kita telah jadi dengan sempurna dan siap di gunakan untuk chatttinng dll. sekian terima kasih semoga bermanfaat.

Membuat E-Mail Gratis

E-Mail atau Elektronik Mail yang artinya surat elektronik, dan E-Mail adalah suatu sarana mengirim surat melalui jalur internet dalam waktu yang singkat. Disini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat email gratis dan saya akan membuatnya di yahoo karena lebih mudah,  
  • Pertama yang harus kita lakukan adalah buka Mozilla Firefox atau web browser lainnya, dan ini adalah linknya http://mail.yahoo.co.id 
  • Setelah itu akan muncul yahoo login, lalu pilih Create New Account (buat email baru) yang berada di sebelah kanan atas dan akan muncul tampilan untuk membuat email.
  • Kemudian kita diminta untuk mengisi data diri kita seperti, Nama, Jenis kelamin, Tanggal lahir ,dll, lalu masukkan data kita.
  • Pada bagian Pilih ID dan kata sandi kita masukkan ID dan kata sandi yang kita inginkan, dan pada kata sandi agar sulit untuk di ketahui oleh orang lain sebaiknya kombinasikan  angka dengan huruf.
  • Jika data-datanya sudah di isi semua. Tahap yang terakhir adalah pilih tombol Buat Akun Saya untuk menngakhiri pembuatan email.
  • Dan pembuatan email telah selesai kita buat dan siap untuk digunakan.

Perawatan PC Bagian Hardware (Perangkat Keras)

Disini saya akan menjelaskan tentang perawatan PC . Perawatan Personal Computer atau sering di sebut juga PC, perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan yang tidak kita inginkan pada komputer kita. adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Bersihkan debu yang menempel pada komputer, kemudian buka / bongkar CPU dengan menggunakan obeng (-) atau (+),  kemudian bersihkan bagian dalam komputer seperti bagian motherboard,harddisk, CD-Rom,RAM,kipas pendingin,dan peripheral-peripheral yang lainnya, dengan menggunakan kuas atau dengan menggunakan alat pembersih lainnya.
  2. Melakukan pembersian dengan menggunakan kuas atau alat pembesih lainnya tidak cukup bersih, dan untuk itu kita perlu melakukan pembersihan dengan menggunakan  alat seperti angin kopresor untuk menghilanngkan debu yang menyelip pada bagian-bagian yang cukup sulit di jangkau.
  3. Kemudian lepas semua soket yang menempel pada hardddisk,CD-Rom, peripheral-peripheral  lainnya, lalu bersihkan soket-soket tersebut dengan menggunakan angin kompressor.
  4. Setelah semuanya di bersihkan pasang kembali soket-soket yang tadi kita lepas. dan hidupkan komputer untuk memastikan bahwa komputer tidak mangalami kerusakan. Sekian informasi dari saya semoga bermanfaat bagi yang membacanya.